Berbagai negara yang
ada diseluruh penjuru dunia kini tengah disibukkan oleh pandemi global yang
bernama covid-19. Wabah covid-19 telah menguras banyak sekali energi dan
pikiran dari berbagai tim medis maupun masyarakat dunia. Pemerintah masing –
masing negara pun tengah berjuang untuk mengehentikan penyebaran wabah tersebut
di negaranya masing – masing, tidak terkecuali dengan pemerintah negara kita.
Pemerintah Republik indonesia juga tengah berupaya untuk memutus mata rantai
penyebaran covid-19 dengan menerapkan berbagai kebijakan seperti social
distancing, rapid test, work from home, hingga pembuatan bilik disinfektan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan bilik disinfektan ?
Bilik disinfektan
merupakan sebuah ruangan atau bilik khusus yang digunakan untuk menyemprotkan
cairan desinfektan ke tubuh manusia secara langsung. Penggunaan bilik
disinfektan sudah digunakan oleh beberapa negara sebagai upaya dalam
menanggulangi wabah covid-19, diantaranya adalah negara vietnam dan indonesia.
Bilik disinfektan buatan vietnam memiliki sistem dalam ruang sterilisasi yang
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu satu ruangan yang digunakan untuk menyemprotkan
air elektrolis ke tubuh seseorang, dan bagian lainnya bertugas untuk
mengarahkan panas dan ozon ke tubuh orang tersebut. Sistem ini dirancang berdasarkan
prinsip penggunaan larutan garam terionisasi dalam bentuk kabut yang menyemprot
seluruh tubuh dan diharapkan mampu dengan cepat mendisinfektasi seluruh tubuh.
Sedangkan bilik
disinfektan buatan indonesia hanya terdiri dari satu ruangan, yaitu ruangan
penyemprotan saja. Sedangkan cairan yang digunakan untuk menyemprot adalah
cairan disinfektan murni yang terbuat dari karbol atau pembersih lantai yang telah
diencerkan dengan air. Penggunaan bilik disinfektan ini dinilai efektif oleh
sebagian pihak jika dibandingkan hanya dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
Jika hanya mencuci tangan menggunakan sabun, maka kuman atau virus yang mati
hanya yang ada atau menempel pada tangan. Tetapi, jika menggunakan bilik
disinfektan, maka seluruh virus atau kuman yang menempel ditubuh akan mati.
Tetapi, bagaimana pendapat organisasi kesehatan dunia atau WHO mengenai
penggunaan bilik disinfektan ini ?
WHO sendiri melalui
akun twitternya melarang semua orang menyemprotkan cairan disinfektan langsung
keseluruh tubuh karena dapat menimbulkan efek yang berbahaya. Menyemprotkan
cairan disinfektan kepermukaan tubuh tidak dapat membunuh virus yang sudah
masuk kedalam tubuh. Tetapi, cairan tersebut justru dapat berbahaya bagi
kesehatan serta bisa menimbulkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran
pernapasan. Oleh karena itu, WHO menganjurkan supaya cairan disinfektan hanya
digunakan untuk menyemprot permukaan benda mati saja, bukan disemprotkan ke
tubuh manusia secara langsung, untuk menghindari dampak buruk dari cairan
disinfektan tersbut.
Berikut ini merupakan
tips yang bia anda terapkan untuk menghindari bahaya disinfektan bagi tubuh,
diantaranya :
1. Hanya melakukan disinfeksi jika benar – benar diperlukan
Penyemprotan
menggunaan cairan disinfektan memang penting dilakukan di lingkungan berisiko
tinggi seperti di rumah sakit. Hal ini berguna untuk memutus penyebaran virus
di area tersebut. Untuk skala rumah tangga, anda tidak perlu menyemprotkan
cairan disinfektan. Anda hanya cukup rajin mengepel lantai supaya kuman dan
virus tidak menempel pada lantai.
2. Jauhkan disinfektan dari anak – anak
Anak – anak merupakan
kelompok yang paling berisiko mengalami gangguan pernapasan dan iritasi kulit
akibat penyemprotan disinfektan. Oleh karena itu, pastikan anda menjauhkan
produk ini dari jangkauan anak – anak. Disinfektan memang ampuh untuk membunuh
virus penyebab penyakit, tetapi jika tidak digunakan dengan benar, justru dapat
menyebabkan penyakit.
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com